Vaksin Yellow Fever

Setiap orang yang akan berpergian ke daerah di Afrika dan Amerika Selatan harus diberi vaksin Yellow Fever. Kalau tidak dia tidak mendapat ijin masuk ke negara-negara tersebut. Orang yang terserang Yellow Fever ringan-menengah akan merasakan demam, sakit kepala dan mata merah (conjunctivitis). Pada kasus-kasus yang parah, infeksi virus menyebabkan demam yang tinggi, menggigil, mual dan muntah, nyeri otot, nyeri punggung, mata menguning karena gagal ginjal, dan sebagainya sampai kematian.
sumber:here


Kemarin saya ke KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Tanjung Priok untuk divaksin Yellow Fever. Sebelum pergi saya sudah berusaha menelepon untuk memastikan tersedianya vaksin, tapi nomor 021-4373266 tidak pernah diangkat. Akhirnya saya langsung pergi jauh-jauh dari Depok ke Priok, walaupun tidak yakin vaksin tersedia. Untunglah pengalaman sebulan yang lalu tidak terjadi (sebulan yang lalu saya dan teman saya yang dari Bandung datag untuk divaksin, tapi vaksin habis lalu kami pulang tanpa hasil apa), kali ini vaksinnya ada, dan hanya menunggu sebentar, proses penyuntikan vaksin selesai.

Sampai di KKP, sudah banyak orang berkumpul, saya pikir akan menunggu lama sebelum giliran saya tiba. Ketika mau mendaftar pun, petugasnya tidak ada. Pelayanan macam apa ini saya pikir, ditelepon pun tidak terhubung, saat mendaftar pun, petugasnya tidak di tempat. Tetapi setelah menunggu beberapa saat, orang yang akan divaksin Yellow Fever ternyata hanya sedikit, sisanya mungkin hanya menemani teman, bermain hape, atau imunisasi yang lain. Setelah membayar biaya "pendaftaran" Rp.5000,-, saya langsung diijinkan masuk ruangan untuk disuntik. Biaya satu kali suntik Rp.300.000,- untuk 10 tahun. Akhirnya saya memiliki buku oranye bukti telah divaksin. Tetapi yang paling penting ntuk 10 tahun ke depan saya akan bebas Yellow Fever. Wow, saya pikir ini suatu yang hebat, hahaha...

Tapi, kapan saya ke Afrika dan Amerika Selatan ya? hehe... Semoga dalam waktu dekat, karena saya sudah lelah menunggu...